Maafkan Aku, Ibu

Ibu, betapa tatapmu iba karna jalan hidupku masih seperti ini.
Jangan begitu Bu, InsyaAllah anakmu ini cukup kuat untuk menitinya.

Jangan nelangsa kalau masih ku jemput rizki sendiri
Aku yakin keringat ini akan berbuah pahalaNya.


Ibu,betapa sorotmu demikian nyata membiaskan gundah
Aku baik-baik saja bu.
Jangan gundahkan anakmu lagi, jika ini ketentuanNYA...aku baik-baik saja.
Aku punya cinta-Nya yang lebih besar dari apapun.

Tahukah Bu, serasa sayat sembilu tiap kudengar panjat doamu untukku
Memohon perkenanNYA memberikan segera rizkiNya tuk menjadi qawamku.
Jangan bertanya mengapa Dia belum mengabulkan doamu
Ini ujianNya Bu,
InsyaAllah aku ikhlas
dan aku ingin Ibu pun Bersabar

Maafkan jika belum bisa kupenuhi harapmu
Hanya di tanganNya semua keputusan
Aku tak bisa berbuat banyak ketika Dia belum Berkehendak
Bu, sudah kulakukan apa yang bisa

Bu, Jangan titikan airmatamu....
Setetes air matamu adalah selaksa lara di hatiku
Sungguh aku ingin melihatmu bahagia bu.
Aku mengerti ketika aku bahagia kau akan bahagia


Percaya Aku bisa melalui semua ini, karena ada Dia dalam hatiku .
Sungguh aku bahagia……
Karena itu kumohon Bu, jangan kuatirkan aku lagi,
jangan gundahkan aku lagi
suatu hari pilihanNya  pasti akan datang menjemputku

Bu, tenangkan hatimu.....
Seperti yang selalu kau ajarkan padaku
Tenanglah BU,Karena ada Dia yang akan selalu menjagaku

Banyuwangi, 18 April 2011
Read More >>

Kidung sunyi


Saat kabut perlahan tersingkir oleh garis-garis sang
surya,
Jika senyap terus saja menggelinding
dan udara menampar angin yang beriring ke laut,
Masih adakah penjelasan yang cukup mewakili,
Mungkin sedikit sekali mewakili kalimat-kalimat pias
yang sedianya ingin dikatakan namun hanya
terhenti di tenggorokan.

Bukit pasir berubah oleh angin.
Tapi gurun tak pernah berubah oleh waktu.
Adalah sebuah kidung,
dimana hanya malam yang mampu mewarnainya.
Dengan tetes sunyi dan
Dian-dian buram.

Aku tak mungkin berlari mengejar sesuatu yang
terus berlari.
Aku tak mungkin menunggu sesuatu
yang adanya bukan untukku
Aku tak mungkin berhenti pada sesuatu
yang tidak membutuhkan hadirku

Tapi aku akan selalu berusaha memahami dan
mengerti, meski untuk yang tak mau
pahami/mengertiku

Dan akan terus kutiti garis proses
penantian dan pencarian panjang,
Ku tak hendak hilang
keyakinan dan harga diri
Karena kenyataan adalah harus dihadapi.

Read More >>